ANDA INGIN BERSALAMAN DENGAN MALAIKAT?
Luthfi Bashori
Dalam ajaran syariat, ternyata terdapat satu metode jika ada seorang muslim yang ingin bersalaman dengan malaikat. Bahkan hal ini termasuk suatu keniscayaan, karena yang mengajarkan adalah Baginda Rasulullah SAW sendiri, sehingga bukan hanya ilusi.
Namun sekali lagi, urusan metode bersalaman dengan malaikat ini, tentunya hanya diperuntukkan bagi mereka yang sangat yakin terhadap kebenaran ajaran Islam yang murni, bukan untuk kalangan yang beraqidah sesat dan meragukan kebenaran syariat Islam.
Adapun, metode nabawi untuk dapat bersalaman dengan malaikat, adalah ajaran Nabi S.A.W sebagaimana riwayat berikut:
Handhalah Al-Usaidi RA salah seorang juru tulis Rasulullah S.A.W menceritakan bahwa Abu Bakar menemuinya. Lalu beliau bertanya, Bagaimana engkau, hai Handhalah?
Handhalah munafik, jawab Handhalah sendiri.
Subhanallah, komentar Abu Bakar. Apa katamu?
Handhalah menerangkan, Kami baru saja belajar dengan Rasulullah S.A.W, di mana beliau menerangkan kepada kami tentang neraka dan surga, sehingga seolah-olah kami melihatnya. Setelah selesai pengajian, kami pulang lalu kami berhadapan dengan istri, anak-anak, dan masalah hidup sehingga kami banyak melupakan (keterangan Rasulullah S.A.W).
Abu Bakar mengakui, Demi Allah, kami juga sering mengalami hal yang demikian .
Lalu Hanzhalah dan Abu Bakar pergi menemui Rasulullah S.A.W. Kepada Nabi S.A.W, Handhalah mengatakan, Telah munafik si Hanzhalah, ya Rasulullah.
Mengapa begitu? tanya Rasulullah S.A.W.
Handhalah menerangkan. Ya Rasulullah, kami belajar kepada engkau tentang neraka dan surga sehingga seolah-olah kami melihatnya. Setelah kami pulang, kami berhadapan dengan istri, anak-anak, dan urursan hidup lainnya, sehingga kami banyak melupakan (keteranganmu itu).
Rasulullah S.A.W bersabda,Demi Allah, yang jiwaku dalam kekuasaan-Nya. Seandainya engkau terus-menerus berada dalam kondisi seperti ketika mendengar pengajian dariku, yaitu selalu ingat (dzikir) kepada Allah,
niscaya malaikat akan menjabat tanganmu, biarpun engkau di tempat tidur atau di jalan-jalan sekalipun. Tetapi hai Hanzhalah, keadaan itu memang demikian. Sewaktu-waktu begini, dan sewaktu-waktu begini. Beliau S.A.W mengatakannya sampai tiga kali. (HR. Muslim)