URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 209 users
Total Pengunjung: 6224321 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Satu-satunya Staff Berjilbab di Gedung Putih Putuskan Mundur 
Penulis: islampos.com [24/2/2017]
 
Satu-satunya Staff Berjilbab di Gedung Putih Putuskan Mundur

Salah seorang staf Dewan Keamanan Nasional diam-diam meninggalkan pemerintahan AS yang baru pada Kamis (23/2/2017). Ia memilih mundur setelah Donald Trump menerapkan kebijakan yang melarang masuknya warga dari tujuh negara mayoritas Muslim. Trump juga dianggap tidak adil lantaran menargetkan umat Muslim.

Menurut laporan AA, setelah merasa “Terhormat” bisa diterima masuk pemerintahan Obama, Rumana Ahmed mengatakan ia ingin tetap berada di dalam pemerintahan Trump. Alasannya untuk memberikan pandangan baru bagi pemerintahan Trump agar lebih bernuansa Islam.

Sayangnya, Ahmed hanya bertahan selama delapan hari di Dewan Keamanan Nasional AS.

“Ketika Trump mengeluarkan larangan kedatangan warga dari tujuh negara mayoritas Muslim dan semua pengungsi Suriah, saya mengerti tidak bisa lagi tinggal dan bekerja untuk pemerintahan Trump.

Saya tak ingi bekerja di pemerintahan yang melihat saya dan orang-orang seperti saya bukan sebagai sesama warga negara namun sebagai ancaman,” tulis Ahmed dalam sebuah artikrl untuk majalah Atlantic.

Orang tua Ahmed berasal dari Bangladesh dan masuk AS pada tahun 1978. Ahmed mengatakan ia adalah satu-satunya wanita Muslim berjilbab yang mampu bekerja di Gedung Putih sebelum ia memilih mundur dari jabatannya.


islampos.com

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam