PESAN RASULULLAH SAW TENTANG SY. ABU BAKAR
Luthfi Bashori
Kemuliaan Sy. Abu Bakar sebagai shahabat Nabi SAW telah dicatat oleh sejarah dengan tinta emas, karena diabadikan dalam Alquran Kitab Sicu Umat Islam, sebagasimana dalam surat Attaubah, yang artinya: Di waktu dia (Muhammad) berkata kepada shahabatnya (Abu Bakar), Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita (QS. Attaubah, 40).
Rasulullah SAW bersabda,Orang yang paling banyak memberikan jasa dan hartanya kepadaku ialah Abu Bakar. Seandainya aku mengambil kekasih selain Rabb-ku, sungguh Abu Bakarlah orangnya. Akan tetapi persaudaraan dan kasih sayang (diantara kami) hanyalah lantaran Islam. Semua pintu kecil di dalam masjid harus di tutup kecuali pintu kecil milik Abu Bakar. (HR. Bukhari dan Muslim)
St. Aisyah memaparkan, bahwa tatkala Rasulullah SAW dalam keadaan sakit parah menjelang wafatnya, beliau SAW tetap bertanya, Sudahkah orang-orang shalat?
Kami pun menjawab, Belum, wahai Rasulullah, mereka sedang menunggumu.
Lantas beliau SAW bersabda, Siapkan air di dalam tempayan untukku!
Setelah kami mengerjakan permintaannya, beliau SAW pun mandi. Kemudian beliau bangkit dan berdiri, namun beliau SAW jatuh pingsan. Saat siuman, beliau SAW bertanya lagi, Apakah orang-orang sudah shalat?
Kemudian Rasulullah SAW mandi dan ketika hendak bangkit, beliau pingsan lagi untuk kedua kali, dan hal yang sama juga terulang pada yang ketiga kalinya.
Oleh karena itu Rasulullah SAW mengirim pesan kepada Abu Bakar agar mengimami shalat berrjamaah di masjid Nabawi, sebingga menjadi imam sebanyak tujuh belas kali shalat berjamaah di masa hidup Rasulullah SAW. (HR. Bukhari)
Ketika Rasulullah memilih Abu Bakar sebagai imam shalat untuk menggantikan beiau, sebenarnya St. Aisyah telah memberi pertimbangan tiga atau empat kali, agar Rasulullah SAW memilih orang lain saja.
St. Aisyah berpendapat orang-orang akan meilhat suatu pertanda buruk bila Abur Bakar sudah mengimami shalat jamaah. Tetapi Rasululla SAW tidak setuju dengan pertimbangan itu. Namun beliau SAW justru berkata kepada St. Aisyah, Kamu ini tak ubahnya seperti wanita-wanita (yang menggoda) Nabi Yusuf. Suruh Abu Bakar untuk mengimami shalat berjamaah!.
Sekelumit tentang biografi kemuliaan Sy. Abu Bakar sebagaimana tersebut di atas, sudah dapat memahamkan umat Islam bahwa betapa agungnya pribadi Sy. Abu Bakar Assiddiq di mata baginda mulia Rasulullah SAW.
Dengan nmencintai Sy. Abu Bakar, sama halnya mencintai Rasulullah SAW, sebaliknya dengan membenci Sy. Abu Bakar sama hanya membenci Rasulullah SAW.