URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 305 users
Total Pengunjung: 6224425 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BELAS KASIH ALLAH  
Penulis: Pejuang Islam [ 1/9/2016 ]
 
BELAS KASIH ALLAH

Luthfi Bashori


Allah, adalah Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya. Kebaikan Allah itu tidak dapat dihitung oleh siapapun dari kalangan makhluq-Nya. Apabila kalian akan menghitung kenikmatan dari Allah, pasti kalian tidak akan mampu menghitungnya.

Di samping kenikmatan dhahir atau kasat mata, seperti pemberian rejeki yang umum dipahami orang, misalnya Allah mempermudah seseorang saat bekerja, hingga mendapatkan uang yang berkecukupan.

Atau seseorang yang ingin mendapatkan kedudukan, lantas Allah mempermudah jalannya dalam meraih jabatan yang diinginkan. Namum, keadaan yang seperti ini, seringkali dilupakan oleh mereka yang sudah mendapatkan rejeki maupun jabatan.

Belum lagi kenikmatan sehat yang tiada tara nilanya jika mau disadari. Umumnya, seseorang itu tidak akan tahu nilai kesehatan yang dimilikinya, kecuali jika dirinya sudah pernah diberi cobaan sakit parah yang harus dioprasi dan opname tentunya, maka saat ia membayar biaya Rumah Sakit, barulah ia menyadari betapa mahalnya harga kesehatan yang diberikan oleh Allah kepadanya.

Allah dengan sifat belas kasihnya,  juga memberikan kenikmatan kepada orang-orang yang beriman, namun hanya dapat dirasakan kelak di akhirat, yaitu kenikmatan berupa pemberian pahala yang berlipat ganda, yang jarang dipahami oleh kebanyakan orang.

Sy. Ibnu Abbas Ra menceritakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah menetapkan beberapa kebaikan dan beberapa keburukan, kemudian menjelaskan tentang keduanya. Barang siapa berniat melakukan kebaikan, namun belum dapat melaksanakannya, maka Allah menuliskan satu kebikan penuh baginya. Barang siapa berniat melakukan kebaikan lalu melaksanakannya, maka Allah akan menuliskan sepuluh sampai tujuh ratus kebaikan, atau bahkan berlipat ganda yang banyak sekali baginya. Jika ia berniat buruk lalu melaksanakannya, maka Allah mencatatnya satu keburukan baginya. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sy. Abu Hurairah RA mendengar dari Rasulullah SAW, bahwa Allah berfirman kepada para malaikat, yang artinya: Apabila seorang hamba-Ku berkeinginan melakukan suatu keburukan (dosa) dan belum melaksanakannya, maka janganlah engkau mencatatnya. Jika ia telah melaksanakannya, maka tulislah sepadan dengan perbuatannya, namun jika ia meninggalkannya karena mencari keridhaan-Ku, maka catatlah menjadi satu kebaikan. Sebaliknya, jika ia berniat melakukan kebaikan, tetapi belum dapat melaksanakan, catatlah menjadi satu kebaikan. Jika ia melaksanakannya, maka tulislah untuknya sepuluh sampai tujuh ratus kali. (HR. Bukhari-Muslim).

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam