KAPAN INGAT ALAM KUBUR...?
Luthfi Bashori
Rasulullah SAW telah memberi contoh, agar umat Islam itu tetap memikirkan waktu kematiannya, di samping harus tetap bersemangat dalam berusaha dan beraktifitas menjalani kehidupannya. Karena memikirkan kematian itu dapat mengingatkan seseorang terhadap kehidupan akhiratnya.
Sebagai contoh, saat beliau SAW menjalankan ibadah haji di Padang Arafah, yaitu yang terkenal dengan istilah haji Wada (perpisahan) bagi Rasulullah, beliau SAW bersabda,
Aku tidak tahu pasti. Barangkali setelah tahunku ini, aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian di tempat wukuf ini untuk selamanya.Di tahun yang sama, pada bulan Shafar 11 H, Rasulullah SAW pergi ke Gunung Uhud dan melaksanakan shalat untuk para syuhada yang dimakamkan di sana, lantas Rasulullah SAW kemudian beranjak menuju mimbar seraya bersabda,
Sesungguhnya aku yang mendahului kalian, dan sesungguhnya aku menjadi saksi terhadap kalian. Demi Allah, sungguh saat ini aku sedang melihat liang( kubur)-ku! Kepadaku telah diserahkan kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bum (dunia)i. Demi Allah, aku tidak mengkhawatirkan kalian akan musyrik setelah aku (meninggal), akan tetapi yang kutakutkan kalian akan berlomba-lomba mendapat kunci-kunci (dunia) itu! (HR Bukhari dan Muslim).
Maksud berlomba-lomba mendapatkan kunci dunia, adalah ada orang yang merasa akan hidup selamanya di dunia ini, bahkan merasa dirinya tidak akan menghadapi kematian. Karena adanya perasaan seperti itulah, maka banyak orang-orang yang berlomba merebut kenikmatan dunia itu, dan tidak merasa takut sekalipun harus melanggar aturan syariat.
Bahkan sebagian mereka lebih memilih rajin dalam menghidupkan kepentingan dunianya, daripada mengamalkan ajaran agamanya yang dianggap dapat menyulitkan dan mengganggu pekerjaannya.
Belum lagi, di antara yang melupakan kematiannya itu, ada di orang-orang yang berani menjual agamanya demi mendapatkan fasilitas duniawi semata.
Misalnya, hanya karena ingin memiliki rumah mewah, atau mobil berkualitas wah, atau ingin memiliki simpanan harta yang melimpa ruah, ia berani menerima tawaran uang sogokan, demi memuluskan kepentingan pihak pengelola kemaksiatan, atau kepentingan non muslim atau kepentingan aliran sesat musuh aqidah, sekalipun harus mengalahkan kepentingan agama dan keyakinannya sendiri.
Di suatu malam, Rasulullah SAW keluar menuju makam pekuburan Baqi, lalu beliau SAW meminta ampunan bagi mereka yang dikebumikan di sana, seraya bersabda,
Assalamualaikum, wahai para penghuni kuburan (Baqi), (semoga kalian dapat) menikmati kemudahan-kemudahan yang sedang kalian alami, dibanding keadaan yang sedang terjadi pada orang-orang yang masih hidup. Sungguh banyak fitnah yang telah datang (di dunia ini silih berganti) ibarat potongan-potongan malam gelap gulita yang ujung sepotongnya akan bergantian mengikuti awal potongan lainnya. Hari akhirat itu adalah lebih berat daripada dunia.Pada akhir dari perkataannya saat itu, Rasulullah SAW menyampaikan berita gembira bagi penduduk pekuburan Baqi dengan ucapan,
Sesungguhnya kami akan menyusul kalian semua.