URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 199 users
Total Pengunjung: 6224311 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
KAPAN INGAT ALAM KUBUR...? 
Penulis: Pejuang Islam [ 1/9/2016 ]
 
KAPAN INGAT ALAM KUBUR...?

Luthfi Bashori


Rasulullah SAW telah memberi contoh, agar umat Islam itu tetap memikirkan waktu kematiannya, di samping harus tetap bersemangat dalam berusaha dan beraktifitas menjalani kehidupannya. Karena memikirkan kematian itu dapat mengingatkan seseorang terhadap kehidupan akhiratnya.

Sebagai contoh, saat  beliau SAW menjalankan ibadah haji di Padang Arafah, yaitu yang terkenal dengan istilah haji Wada (perpisahan) bagi Rasulullah, beliau SAW bersabda,

Aku tidak tahu pasti. Barangkali setelah tahunku ini, aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian di tempat wukuf ini untuk selamanya.

Di tahun yang sama, pada bulan Shafar 11 H, Rasulullah SAW pergi ke Gunung Uhud dan melaksanakan shalat untuk para syuhada yang dimakamkan di sana, lantas Rasulullah SAW kemudian beranjak menuju mimbar seraya bersabda,

Sesungguhnya aku yang mendahului kalian, dan sesungguhnya aku menjadi saksi terhadap kalian. Demi Allah, sungguh saat ini aku sedang melihat liang( kubur)-ku! Kepadaku telah diserahkan kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bum (dunia)i. Demi Allah, aku tidak mengkhawatirkan kalian akan musyrik setelah aku (meninggal), akan tetapi yang kutakutkan kalian akan berlomba-lomba mendapat kunci-kunci (dunia) itu! (HR Bukhari dan Muslim).

Maksud berlomba-lomba mendapatkan kunci dunia, adalah ada orang yang merasa akan hidup selamanya di dunia ini, bahkan merasa dirinya tidak akan menghadapi kematian. Karena adanya perasaan seperti itulah, maka banyak orang-orang yang berlomba merebut kenikmatan dunia itu, dan tidak merasa takut sekalipun harus melanggar aturan syariat.

Bahkan sebagian mereka lebih memilih rajin dalam menghidupkan kepentingan dunianya, daripada mengamalkan ajaran agamanya yang dianggap dapat menyulitkan dan mengganggu pekerjaannya.

Belum lagi, di antara yang melupakan kematiannya itu, ada di orang-orang yang berani menjual agamanya demi mendapatkan fasilitas duniawi semata.

Misalnya, hanya karena ingin memiliki rumah mewah, atau mobil berkualitas wah, atau ingin memiliki simpanan harta yang melimpa ruah, ia berani menerima tawaran uang sogokan, demi memuluskan kepentingan pihak pengelola kemaksiatan, atau kepentingan non muslim atau kepentingan aliran sesat musuh aqidah, sekalipun harus mengalahkan kepentingan agama dan keyakinannya sendiri.

Di suatu malam, Rasulullah SAW keluar menuju makam pekuburan Baqi, lalu beliau SAW meminta ampunan bagi mereka yang dikebumikan di sana, seraya bersabda,

Assalamualaikum, wahai para penghuni kuburan (Baqi), (semoga kalian dapat) menikmati kemudahan-kemudahan yang sedang kalian alami, dibanding keadaan yang sedang terjadi pada orang-orang yang masih hidup. Sungguh banyak fitnah yang telah datang (di dunia ini silih berganti) ibarat potongan-potongan malam gelap gulita yang ujung sepotongnya akan bergantian mengikuti awal potongan lainnya. Hari akhirat itu adalah lebih berat daripada dunia.

Pada akhir dari perkataannya saat itu, Rasulullah SAW menyampaikan berita gembira bagi penduduk pekuburan Baqi dengan ucapan,

Sesungguhnya kami akan menyusul kalian semua.







   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam