URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 60 users
Total Pengunjung: 6224161 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MAKAM KUBURAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 2/9/2016 ]
 
MAKAM KUBURAN

Luthfi Bashori


Menurut kamus bahasa Indonesia, pekuburan adalah sebidang tanah yang disediakan untuk kuburan. Pemakaman bisa bersifat umum (semua orang boleh dimakamkan di sana) maupun khusus, misalnya pemakaman menurut agama, permakaman pribadi milik keluarga, taman makam Pahlawan, dan sebagainya. Sedangkan kuburan adalah lubang tanah tempat menyimpan mayat, disebut juga liang lahat.

Alam kubur umumnya dipahami masyarakat sebagai alam yang menyimpan banyak misteri dan rahasia. Banyak cerita yang tersiar tentang kejadian di alam kubur, entah itu ditemukan oleh perorangan, sekelompok warga, dan ada pula yang diketahui secara umum, bahkan terkadang sulit dipercaya oleh nalar.

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas RA berkata, Nabi SAW kadang-kadang menasehati kami, Beliau SAW berkata, Bersiap-siaplah untuk kuburmu, karena kubur berseru tiap hari tujuh kali:

Hai anak Adam yang lemah, sayangngilah dirimu dalam hidupmu sebelum engkau berjumpah dengan aku.

Karna jika engkau berjumpa dengan aku dan beramal dengan menaati Tuhanmu, niscaya aku menyayangimu dan engkau lihat kegembiraan dariku.

Jika engkau tidak menyayangi dirimu, akupun tidak menyayangimu.

Aku adalah rumah cacing disertai penyesalan yang panjang dan aku adalah rumah kesepian disertai kelaparan yang sangat dalam kesulitan.

Aku adalah rumah kehausan disertai kegelapan.

Aku adalah rumah kesempitan bersama kalajengking.

Hai anak Adam, janganlah engkau terperdaya oleh kehidupan dunia, karena engkau singgah pada ku dan aku adalah rumahmu yang pertama menuju akhirat.

Jika engkau selamat dariku, maka engkau pun selamat dari setiap kesulitan yang engkau takutkan darinya.

Hai anak Adam, aku adalah rumah amarah.

Aku tidak menyayangi pemuda karena kemudaannya dan anak kecil karna ia masih kecil dan tidak menyayangi orang dewasa serta orang tua karna ketuaannya.

Aku tidak menyayangi kecuali siapa yang menyayangi dirinya.

Dalam suatu riwayat diterangkan, jika seorng mukmin telah dikebumikan, maka kuburan akan berkata kepadanya: Selamat datang. Engkau adalah pejalan kaki di permukaanku yang paling aku cintai. Hari ini engkau telah diserahkan lagi kepadaku dan berakhir padaku. Engkau akan melihat (bagaimana) perlakuanku kepadamu. Lantas kuburannya akan diluaskan sepanjang mata memandang. Dibukakan untuknya sebuah pintu menuju surga.

Apabila yang dikebumikan seorang kafir atau seorang durhaka, maka kuburan itu akan berkata: (Aku tidak mengucap) selamat datang (kepadamu). Ingatlah ! Kamu adalah pejalan kaki di permukaanku yang paling aku benci. Hari ini kamu dipasrahkan kembali kepadaku dan berakhir kepadaku. Kamu akan melihat (bagaimana) perlakuanku padamu.

Lantas tanah kuburan menghimpitnya sehingga tulang rusuknya menjadi ringsek. Rasulullah SAW mengibaratkan hal itu (himpitan tanah kubur) dengan cara menjalin jari-jemarinya.
     

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam