7 JULI MENJELANG MAGHRIB
.Luthfi Bashori
menjelang Maghrib Kami masuk Hotel di Cairo Mesir. Setelah shalat jamak takkhir Dhuhur dan Ashar, maka kami diantarkan ke Sungai Nil untuk persiapan makan malam. Shalatpun dijadwalkan jamak takkhir Maghrib-Isyak, karena Cairo dikenal kota berlalu-lintas tidak tertib dan macet.
Di Sungai Nil kami diajak masuk ke rumah makan terapung, alias resto perahu sungai Nil. Selain dijamu makan malam, ditampilkan juga pertunjukan musik khas Mesir yang oleh penyanyinya pun dikumandangkan. Disertai juga dengan peragaan semacam keterampilan olah tubuh yang dimainkan oleh seorang lelaki bertubuh gempal namun sangat lentur. Sepulang dari sungai Nil, kami istirahat untuk persiapan pelesir esok pagi.
8 Juli, pagi jam 08.00, kami berangkat tour. yang pertama kami kunjungi adalah piramyd, yaitu bangunan batu tanpa perekat khas Mesir kuno. Ada dua pyramid berbentuk besar yang kami kunjungi. Kemudian kami diajak ke musium peninggalan Raja-raja Firaun, dan kami sempat menengok 12 mumi Firaun , termasuk Firaun yang melawan Nabi Musa. Firaun atinya Raja . sedangkan Firaun ke dua adalah yang melawan Nabi Musa.
Berikutnya kami mengunjungi benteng dan Masjid Shalahuddin Al-Ayyubi penyebar Islam pertama di Mesir , kami juga mengunjungi masjid Al ahzar yang terletak di tengah kota dan pertokoan. Kemudian berziarah ke masjid dan Makam Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib. Masjid ini dinamakan Masjid Sayyidina Husain karena didalamnya terdapat makam kepala Sayyidina Husain yang di penggal di Karbala Iraq oleh kelompok Syiah penghkhianat lantas kepala Beliau dilarikan ke Mesir, sedang tubuh Beliau dimakamkan di Karbala Iraq.
Setelah peristiwa itu kelompok Syiah yang sejak awal berdirinya dipimpin oleh Abdullah bin Saba’ seorang yahudi yang pura-pura masuk Islam mereka bersandiwara dengan berpura-pura menangisi peristiwa pemenggalaan itu.
Sandiwara ini akhirnya berhasil dikemas sedemikian rupa sehingga anak turun mereka menyangka bahwa pelaku pembantian terhadap sayyidina Husain adalah dari kelompok Sunni . para pendahulu kelompok Syiah berhasil memutar balik fakta sejarah hingga masyarakat dunia beranggapan bahwa Syiah adalah penganut Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib