URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 197 users
Total Pengunjung: 6224309 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
WASIAT IMAM JA’FAR AS-SHADIQ RA 
Penulis: Pejuang Islam [ 2/9/2016 ]
 
WASIAT IMAM JAFAR AS-SHADIQ RA

Luthfi Bashori


Imam Ja`far ash-Shadiq termasuk Ahlil baitnya Nabi Muhammad SAW. Nama lengkapnya adalah Ja`far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib. Beliau lahir di Madinah pada tanggal 17 Rabiul Awwal 83 Hijriyah / 20 April 702 Masehi (M), dan meninggal pada tanggal 25 Syawal 148 Hijriyah / 13 Desember 765 M.

Imam Ja`far Asshadiq dikenal dengan julukan Abu Abdillah. Beliau merupakan ahli ilmu agama yang handal dan ahli hukum Islam (fiqih). Beliau menjadi guru bagi Imam Abu Hanifah (pendiri Mazhab Hanafi) dan Imam Malik bin Anas (pendiri Mazhab Maliki).

Beliau dilahirkan di Madinah pada tanggal 17 Rabiul Awwal 83 Hijriyah atau kurang lebih pada tanggal 20 April 702 Masehi. Beliau anak sulung dari Imam Muhammad al-Baqir, sedangkan ibunya bernama St. Fatimah (beberapa riwayat menyatakan Ummu Farwah) binti al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar.

Melalui garis ibu, beliau dua kali merupakan keturunan Abu Bakar, karena al-Qasim menikahi putri pamannya, Abdurahman bin Abu Bakar. Beliau dilahirkan pada masa pemerintahan Abdul-Malik bin Marwan, dari Bani Umayyah. Beliau adalah pemuka agama Islam, dan bukan tokoh Syiah.

Namun kaum Syiah selalu mengklaim bahkan Imam Jafar Shadiq dianggap sebagai imam mereka, bahkan banyak riwayat-riwayat paslu yang dibuat oleh kaum Syiah, lantas dinisbatkan kepada Imam Jafar Asshadiq.

Imam Jafar As-Shadiq berwasiat kepada putranya, Musa Al-Khadim:

Wahai putraku, barang siapa merasa puas dengan apa yang dibagikan Allah untuknya, ia pun merasa cukup.

Barang siapa memanjangkan pandangan kepada milik orang lain, maka ia pun mati dalam keadaan miskin.

Siapa yang tidak senang dengan apa yang dibagikan Allah untuknya, ia pun akan menuduh Allah tidak adil mengenai keputusan-Nya.

Barang siapa menganggap kecil kesalahan dirinya, ia pun menganggap besar kesalahan orang lain.

Dan barang siapa menganggap kecil kesalahan orang lain, ia pun menganggap besar kesalahan dirinya.

Wahai anakku, barang siapa menyingkap tabir orang lain, maka tersingkaplah aib-aib di rumahnya.

Barang siapa menghunus pedang kezaliman, ia pun akan terbunuh dengan pedangnya.

Barang siapa menggali sumur untuk mencelakakan saudaranya, ia sendiri yang terjatuh di dalamnya.

Barang siapa bergaul dengan orang bodoh, ia pun menjadi hina dan barang siapa bergaul dengan para ulama, ia pun dihormati.

Barang siapa masuk di tempat-tempat maksiat, ia pun tertuduh pelaku maksiat

 Wahai anakku, janganlah engkau mengejek orang lain sehingga ia mengejekmu.

 Janganlah engkau ikut campur dalam urusan yang tidak penting bagimu, agar engkau tidak menjadi hina.

Wahai anakku, ajaklah berbuat yang maruf dan cegahlah perbuat yang mungkar.

Sambunglah hubungan dengan siapa yang memutusnya. dan mulailah pembicaraan dengan siapa yang mendiamkanmu, serta berilah siapa yang meminta sesuatu darimu.

Janganlah engkau melakukan namimah (menggunjing), karena namimah itu menanamkan kebencian dalam hati orang-orang da janganlah engkau suka membicarakan kejelekan orang lain.

 Wahai anakku, apabila engkau ingin berziarah, ziarahilah orang-orang baik dan janganlah engkau menziarahi orang-orang jahat.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam