ANDA INGIN MENJADI PEWARIS PARA NABI?
Luthfi Bashori
Anda ingin menjadi pewaris para Nabi?
Syaratnya adalah dengan belajar ilmu agama secara baik dan benar, lantas mengamalkan apa yang sudah dipelajarinya, dan mengajarkannya kepada umat Islam.
Dimana saja dapat belajar ilmu agama Islam?
Antara lain di pesantren, di majelis talim, di masjid dan mushalla, di tempat pengajian umum dan tempat-tempat lain yang mengelola pendidikan agama Islam yang baik dan benar.
Kepada siapa sebaiknya belajar agama Islam?
Tentunya kepada para ulama (Syeikh/Kyai/Ustadz/Guru) yang mempunyai silsilah (sanad) keilmuan yang jelas, ilmunya terpercaya di kalangan masyarakat, semisal silsilah para gurunya secara estafet bersambung kepada Rasulullah SAW, atau paling tidak bersambung, secara estafet kepada para pengarang kitab dari kalangan ulama salaf, dan yang tak kalah pentingnya adalah memiliki sifat takut kepada Allah.
Adapun kemulian pewaris para Nabi ini sangatlah tinggi dibanding umat Islam lainnya. Sebagimana disebutkan, Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan baginya, maka akan dijadikan dirinya itu pandai (mendalami) tentang ilmu agama, dan siapa yang ingin amalnya tidak terputus sesudah kematiannya, hendaklah ia menyiarkan ilmunya dengan menulis dan mengajar. Tentunya jika dilakukan secara baik dan benar, serta ikhlas karena Allah.
Pentingnya belajar ilmu agama Islam hingga mendalam itu untuk diamalkan, setelah itu disiarkan atau diajarkan, baik dengan cara lewat dunia dakwah secara lisan dari majelis satu ke majelis lainnya, atau dengan menyampaikan nasehat-nasehat keagamaan face to face, maupun lewat tulisan dalam bentuk artikel ringan, atau buku, hingga kitab-kitab yang besar.
Yang demikian inilah hakikatnya sifat pewaris para Nabi, maka barang siapa yang telah melakiuakannya, maka berbahagialah ia menjadi pewaris para Nabi, lantas yang tidak kalah penting adalah berusaha istiqamah serat melestarikan warisan mulia yang ia dapatkan ini.
Apabila manusia itu meninggal, maka amalnya telah terputus, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah yang terus mengalir pahalanya, atau ilmu yang bermanfaat (dengan diamalkan dan diajarkannya), atau anak shaleh yang selau mendoakannya.
Para pemilik ilmu agama yang selalu mengajarkannya kepada umat Islam, sesungguhnya mereka inilah pintu menuju sorga, jadi barang siapa yang ingin bertanya jalan menuju surga, hendaklah ia bertanya di majelis-majelis ilmu, karena Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Apabila kamu melewati taman-taman sorga masuklah (makan dan minumlah sampai kenyang). Para sahabat lalu bertanya, "Apa yang dimaksud taman-taman surga itu, ya Rasulullah?" Beliau SAW menjawab, "Majelis dzikir (kelompok orang yang berzikir bersama atau majelis talim)." (HR. Imam Tirmidzi dan Imam Ahmad).