URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 64 users
Total Pengunjung: 6224166 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PARA PENGKHIANAT ITU KEHILANGAN AGAMA 
Penulis: Pejuang Islam [ 2/9/2016 ]
 
PARA PENGKHIANAT ITU KEHILANGAN AGAMA

Luthfi Bashori



Di akhir jaman seperti saat ini, banyak sekali para pengkhianat bermunculan dan bergentayangan di tengah masyarakat. Adakalanya pengkhianatan itu terjadi dalam kehidupan rumah tangga, atau dalam dunia pekerjaan, atau pendidikan, atau keorganisasian, atau perpolitikan, atau pemerintahan bahkan perngkhianatan juga terjadi dalam dunia keagamaan.

Sebagai contoh, rasanya telinga sudah sering mendengar berita baik lewat telivisi, surat kabar, radio, media sosial dunia maya, bahkan pembicaraan di warung kopi, tentang adanya pengkhiatan seorang istri atau suami terhadap pasangannya. Atau berita pengkhianatan seseorang kepada anggota keluarganya.

Di kalangan para pegawai, pekerja, pendidik dan pelajar, sudah banyak terjadi kasus pengkhianatan terhadap instansi yang menaungi mereka, termasuk dalam dunia pergaulan, tidak jarang terjadi pengkhianatan demi pengkhiatan di kalangan masyarakat.

Saat ini sedang musimnya, orang yang mengaku warga Ahlus sunnah wal jamaah, namun berani mengkhianati syariat Islam yang bersumber dari Alquran, Hadits serta ijma para ulama salaf.

Banyak orang mengaku warga NU, namun mengkhianati aqidah Ahlus sunnah wal Jamaah, sebagaimana yang DIGARISKAN secara LURUS dan tegas oleh Hadlratus Syeikh KH. Hasyim Asyari. Sebagai pendiri NU beliau secara tegas melarang warga NU ikut  Syiah, Liberalisme, Wahhabi, Wihdatul Wujud (Manunggaling Kawulo Gusti), dan aliran sesat lainnya, sebagaimana yang tertulis dalam karangan beliau, Risalah Ahlis sunnah wal Jamaah,  namun tetap saja banyak warga NU yang mengkhianati larangan-larangan ini.

Bahkan sedang musim pula, adanya oknum yang menjabat sebagai pengurus NU, namun berkhianat terhadap Qanun Asasi Jamiyyah Nahdlatul Ulama, misalnya sengaja berkompromi secara mesra dengan pihak Syiah, larut dalam kesesatan Liberalisme, serta berselingkuh dengan kaum Nasrani, Khonghucu, Hindu dan Budha, dengan alasan demi wawasan kebangsaan.

Dalam dunia pemerintahan, ternyata musim pula para pejabat negara mengkhianati rakyatnya, yaitu dengan mengingkari janji-janji yang disampaikan pada saat kampanye agar dipilih, namun setelah terpilih justru menerapkan kebijaksanaan yang menyengsarakan rakyat banyak.  

Nabi Muhammad SAW bersabda, Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari lapar dan khianat (berbuat curang). Karena kelaparan itu berarti kehilangan nikmat, dan pengkhianatan itu berarti kehilangan agama. (HR. Abu Dawud).

Nabi Muhammad SAW bersabda, Pada hari kiamat kelak semua manusia dari yang awal sampai yang terakhir akan dikumpulkan. Bagi setiap pengkhianat akan dipancangkan bendera tanda pengenal. Kemudian akan dikatakan kepadanya: Inilah pengkhianat si Fulan. (HR. Bukhari).

Nabi Muhammad SAW bersabda, Bagi setiap pengkhianat kelak akan ditancapkan bendera pada duburnya setinggi pengkhianatan yang telah dilakukannya. Tiada pengkhianatan yang lebih besar dosanya dibandingkan para pemangku jabatan yang berbuat dzalim (melanggar ketentuan yang disepakati). (HR. Muslim).

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam