DUNIAMU AKAN HILANG
Luthfi Bashori
Sengaja memelihara kehidupan dunia dan meninggalkan kehidupan akhirat, adalah perbuatan yang sangat rugi. Karena kehidupan dunia itu masanya hanya sebentar saja, sedangkan kehidupan akhirat akan kekal selama-lamanya.
Mencari kebahagiaan hidup di dunia itu boleh saja dan baik sekali, asalkan tetap memperhatikan ibadah kepada Allah, antara lain dengan cara melaksanakan syariat yang telah ditentukan sebagai aturan main yang wajib dijalankan. Maka dengan demikian secara otomatis telah mempersiapkan pula kehidupan akhirat secara baik dan tertata pula.
Seseorang yang hanya menghambur-hamburkan hidupnya untuk kesenangan dunia, tanpa mempersiapkan diri untuk menjemput kebahagiaan akhiratnya, maka sejatinya ia telah melakukan perbuatan bodoh dan sia-sia belaka.
Firman Alah SWT yang artinya, Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al Hadid: 20).
Tertipu oleh kehidupan dunia itu tentunya akan mengakibatkan kesengsaraan hidup di akhirat. Sedangkan mempersiapkan ketentraman hidup di akhirat, justru akan menunjang kebahagiaan hidup di dunia.
Orang yang hanya berkonsentrasi mencari kesenangan hidup di dunia, dan meninggalkan persiapan hidup di akhirat, akan ditanya oleh Allah, sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya, Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (QS. At-Takastur: 8).
Bahkan, lebih dari itu, Allah telah mengancam orang-orang yang hanya peduli terhadap kehidupan dunianya, serta melalaikan akhiratnya, sebagaimana dalam firman Allah SWT yang artinya, Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. (QS. An-Naziat: 37-39).
Muslim yang baik, tentunya akan dapat mempertimbangkan bagaimana cara untuk dapat menjalani hidup di dunia secara baik, demi meraih kehidupan akhirat yang jauh lebih baik.