URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 202 users
Total Pengunjung: 6224314 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PENGKHIANATAN YAHUDI BANI ISRAEL KEPADA ALLAH & UMAT ISLAM 
Penulis: Pejuang Islam [ 3/9/2016 ]
 
PENGKHIANATAN YAHUDI BANI ISRAEL KEPADA ALLAH & UMAT ISLAM

Luthfi Bashori


Sifat PENGKHIANAT adalah sifat asli Yahudi Bani Israel yang murni. Hal ini dapat dipastikan sebagaimana yang telah diabadikan oleh Allah dalam Alquran, bahwa Bani Israel pernah mendapat hidangan roti dan daging dari langit dengan syarat tertentu, tapi mereka justru mengkhianati syarat yang ditentukan oleh Allah.

Sy. Ammar bin Yasir RA memberitakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Hidangan (makanan) yang diturunkan dari langit untuk Bani Israel itu berupa roti dan daging. Lalu mereka diperintahkan agar jangan berkhianat dan jangan menyimpan hidangan tersebut sampai besok. Namun, mereka berbuat khianat dan menyimpan hidangan itu hingga esok harinya. Karena itu, mereka dikutuk menjadi kera-kera dan babi-babi. (HR. Tirmidzi),

Kalau terhadap Allah saja Bani Israel berani berkhianat mengingkari janji, padahal mereka yakin dengan ketuhanan Allah, lantas bagaimana sikap Bani Israel terhadap sesama manusia?

Contoh: Pasca Intifadhah 2000, dunia telah menyaksikan bagaimana rejim Zionis telah mengalami kejutan demi kejutan, antara lain mereka terpaksa mengundurkan diri dari Gaza, mereka beberapa kali kalah dalam peperangan, hingga menyetujui diadakan gencatan senjata. Namun setiap kali pihak Palestina menerima perjanjian gencatan senjata, setiap kali pula Bani Israel berkhianat menyerang muslim Palestina terlebih dahulu. Bahkan semenjak tahun 2005 sehingga kini pun, rejim Zionis tidak pernah mengenal cara menghormati pihak muslim Palestina sedikitpun.

Gara-gara sifat PENGKHIANAT yang menjadi watak murni Bani Israel inilah hingga Nabi Muhammad SAW bersabda, Seandainya tidak ada Bani Israel, niscaya makanan tidak akan basi dan daging tidak akan membusuk. Dan andaikata tidak ada St. Hawwa, maka wanita tidak akan berbuat khianat terhadap suaminya selama-lamanya. (HR. Bukhari dan Muslim).

Contoh lain, pada hari Rabu (21/11/2012), Hamas berhasil membuat takluk Zionis-Israel dengan sebuah perjanjian gencatan senjata di Kairo, sesudah perang selama 8 hari yang diawali dengan pembunuhan pemimpin mujahidin Hamas Ahmad al-Jabari.

Di antara teks kesepakatan gencatan senjata tersebut adalah:

Pertama: Israel akan menghentikan semua tindakan permusuhan (hostilities) di daratan, laut dan udara Jalur Gaza, termasuk invasi-invasi dan penargetan individu-individunya.

Kedua: semua faksi Palestina akan menghentikan semua tindakan permusuhan dari Jalur Gaza terhadap Israel, termasuk serangan roket dan semua serangan di sepanjang perbatasan.

Ketiga, adanya pembukaan perbatasan-perbatasan dan difasilitasinya perpindahan atau pergerakan orang dan barang dan dihentikannya pembatasan-pembatasan terhadap warga serta pentargetan warga di kawasan perbatasan. Prosedur pelaksanaan (kesepakatan ini) akan dilaksanakan dalam 24 jam sesudah dimulainya gencatan senjata.

Namun, beberapa jam setelah diadakan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dengan Zionis-Israel, ternyata tentara Israel masih melanggar kesepakatan dengan menembak petani Palestina.

Pengkhianatan Bani Israel terhadap umat Islam sejatinya sudah sering terjadi di masa Rasulullah SAW masih hidup.

Misalnya, Yahudi Bani Qainuqa` adalah keturunan Bani Israel yang lebih dulu menunjukkan aksi pengkhianatan kolektif terhadap kesepakatan Piagam Madinah yang ditandatangani bersama, antara lain berisi:

1. Yahudi Bani `Auf merupakan satu komunitas bersama masyarakat Mumin. Orang-orang Yahudi berhak menjalankan agama mereka dan orang-orang muslim berhak menjalankan agama mereka, begitu juga klan-klan Yahudi lainnya diluar Bani `Auf.
2. Masyarakat Yahudi harus menanggung biaya hidupnya sendiri dan orang-orang muslim juga harus menanggung biaya hidupnya sendiri.
3. Masyarakat Yahudi dan Muslim harus saling bahu membahu melawan musuh yang menyerang pihak yang menandatangani Piagam ini.
4. Mereka juga harus saling memberi saran dan nasihat dalam kebaikan, tapi tidak demikian dalam kejahatan.
5.Siapa pun yang dizalami maka wajib ditolong.
6.asyarakat Yahudi dan Mumin harus bersatu padu ketika diserang musuh.
7. Jika terjadi perselisihan atau pertikaian antara pihakpihak yang menyepakati Piagam ini, sehingga khawatir akan merusak hubungan, maka keputusannya harus dikembalikan kepada hukum Allah azza wa jalla dan Muhammad, utusan Allah.
8. Siapa pun tidak boleh memberi suaka (perlindungan) kepada Quraisy dan pendukungnya.

Dengan kemenangan umat Islam dalam perang Badar, sebenarnya telah membuka mata kaum Yahudi, bahwa kekuatan dan dominasi kaum muslimin di Madinah menjadi kenyataan.

Menurut riwayat Imam Abu Dawud, beberapa saat setelah kembali dari Badar, Rasulullah mengumpulkan Yahudi Bani Qainuqa` di pasar mereka untuk memberi peringatan. Namun juru bicara Bani Qainuqa` malah menjawab, Hai Muhammad.., jangan pernah merasa bangga hanya karena berhasil membunuh segelintir orang-orang Quraisy yang tidak pandai berperang itu. Seandainya kami yang menjadi lawanmu, engkau baru akan tahu, kamilah tandinganmu yang sebenarnya, dan engkau tidak akan banyak berkutik melawan kami.

Dalam Perang Ahzab (perang Khandaq) yang terjadi pada tahun ke-5 Hijrah, Rasulullah SAW menghukum mati laki-laki dewasa dari kaum Yahudi, sedangkan anak-anak dan perempuan diusir keluar dari kota Madinah, karena pengkhianatan mereka kepada umat Islam.

Nabi Muhammad SAW menceritakan tentang watak asli Bani Israel dalam sabda beliau SAW: Bahwa dikatakan kepada Bani Israel, Masuklah kalian dari pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah Hiththah (Bebaskanlah kami dari dosa), lalu mereka memasukinya dengan merangkak dengan pantat-pantat mereka dan mereka mengganti ucapan itu dengan Hinthah habbah fii syarab (Runtuhkanlah biji-biji gandum dari tangkainya). (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi).

Umat Islam yang baik dan benar, tentu tidak akan berkhianat kepada ajaran syariat agama yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW, untuk diamalkan oleh umat Islam secara sempurna dan menyeluruh.

Tentunya, siapapun yang berkhianat terhadap ajaran syariat Islam maupun terhadap kepentingan umat Islam, maka tidak ubahnya seperti watak Pengkhianat Yahudi Bani Israel yang dimurkai oleh Allah selama-lamanya.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam