|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 9 users |
Total Hari Ini: 98 users |
Total Pengunjung: 6224205 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
Assalamu `alaikum Wr. Wb |
Penulis: Pejuang Islam [ 25/10/2016 ] |
|
|
Assalamu `alaikum Wr. Wb
Kepada Yth. Para pengunjung Pejuang Islam.
Mohon doa restu.
Besok mulai tanggal 28 Juni hingga Akhir Juli, seluruh santri Ribath Almurtadha beserta bagian Admin Pejuang Islam, kami terjunkan dalam kegiatan rutin tahunan yaitu Tarbiyyah Ijtima`iyyah (Pendidikan Kemasyarakatan) di desa Sendang Biru, Malang Selatan.
Sepintas tentang Sendang Biru adalah sebuah desa yang penduduk aslinya adalah penganut Hindu/Budha kemudian eksodus ke agama Kristen. Lantas datang para nelayan yang rata-rata dari Madura, Sulawasi, dan beberapa daerah lainnya sekaligus membawa agama Islam.
Karena itu, keberadaan penduduk beragama Kristen saat ini lebih mendominasi desa Sendang Biru, sedangkan keberadaan masyarakat muslim kini mulai menggeliat di desa tersebut.
Adapun kegiatan Tarbiyyah Ijtima`iyyah yang oleh para santri disingkat: TAR-IJ, yaitu belajar bermasyarakat sambil berdakwah.
Kegiatan TAR-IJ ini mencakup:
Mulai Subuh, para santri shalat berjamaah di masjid dan di beberapa mushalla sesuai pembagian kelompoknya, kemudian mengisi kuliah Subuh, dilanjut tadarusan Alquran hingga menjelang sarapan pagi.
Pada jam kerja pada umumnya masyarakat, para santri mencari tempat magang bekerja yang ada di tengah masyarakat, sesuai dengan macam-macam pekerjaan yang memungkinkan untuk dijadikan tempat magang.
Adapun pelaksanaannya mulai pagi hingga menjelang Dhuhur.
Berjama`ah Dhuhur, jika situasi memungkinkan maka para santri mengisi kuliah Dhuhur di masjid dan mushalla yang menjadi tanggung jawab masing-masing kelompok.
Kemudian kembali ke MARKAZ, yaitu sebuah rumah yang disediakan oleh masyarakat untuk tempat berdomisili selama TAR-IJ, lantas para santri bersama-sama makan siang dan istirahat.
Berjama`ah Ashar, kemudian berkunjung ke rumah-rumah penduduk dengan memberikan hadiah buku panduan Fiqih Praktis Madzhab Syafi`i yang diterbitkan oleh Ribath Almurtadla.
Yang mana pada dua hari berikutnya `tim berkunjung` sesuai dengan kesepakatan, akan mendatangi ulang rumah tersebut untuk menanyakan, barangkali ada masalah fiqih yang perlu didialogkan bersama, antar tim-tim santri dengan pemilik rumah, dan waktunya hingga menjelang Maghrib.
Jika di waktu Ashar tersebut ada tempat pengajian anak-anak, maka ada juga tim yang diperbantukan ikut aktif mengajar di tempat pengajian itu.
Shalat Maghrib berjama`ah, lantas mengisi ceramah bakdal Maghrib sampai Isyak di masjid dan mushalla yang menjadi tanggung jawab masing-masing.
Setelah shalat Isyak, maka melihat situasi kegiatan masyarat.
Jika ada pengajian rutinan maka para santri bergabung dalam kegiatan masyarakat. Jika diminta mengisi pengajian, maka para santri juga wajib memenuhi permintaan masyarakat.
Di saat senggang malam sebelum tidur, diadakan evaluasi bersama tentang apa saja yang dilaksanakan semua santri pada hari itu.
Setelah beberapa hari atau sekitar dua minggu berjalan, maka para santri menyebarkan lembar angket untuk meminta `saran masyarakat` dalam pelaksaan TAR-IJ agar langkah santri lebih dapat menyatu dengan masyarakat dalam menyelesaikan separuh watku tugasnya.
Saat hari-hari menjelang akhir tugas, seluruh tim santri berkumpul untuk menggelar acara SEMINAR KEREMAJAAN DARI SANTRI UNTUK PARA REMAJA bertema antara lain Bahaya Narkoba dan Miras.
Pada Malam Perpisahan dengan seluruh warga, maka kami selaku pengasuh datang ke lokasi TAR-IJ.
Biasanya kegiatan perpisahan difokuskan di dalam masjid Jami`, dan kedatangan kami untuk mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, karena secara otomatis masyarakat Sendang Biru telah menjadi Mitra Pesantren dalam upaya mencetak para calon generasi penerus Pejuang Islam di masa mendatang.
Dimikianlah gambaran sekilas tentang kegiatan rutinan Tarbiyyah Ijtima`iyyah yang dijadwalkan oleh Ribath Almurtadla untuk semua santri. Mohon doa restu.
Wassalam.
(PENGASUH RIBATH, LUTHFI BASHORI)
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|