MENGAKU BANYAK DOSA
Luthfi Bashori
Annadamu taubah, menyesal itu termasuk taubat, demikianlah salah satu dari sabda Nabi SAW. Artinya jika seseorang menyesali atas kesalahan yang diperbuatnya, maka hakikatnya ia telah bertaubat kepada Allah.
Tentu saja, penyesalan yang dimaksud adalah kesungguhan seseorang yang telah berbuat maksiat, lantas ia menyadari bahwa perbuatannya itu adalah haram, dan ia berusaha untuk tidak mengulangi lagi apa yang telah dilakukannya.
Sekalipun ia tidak mengucapkan bacaan istighfar kepada Allah, namun selagi hatinya benar-benar menyesali perbuatan maksiat itu, maka tetap saj dihukumi bertaubat kepada Allah. Begitu besar rahmat Allah kepada umat Islam yang benar-benar ingin merubah hidupnya menjadi lebih baik dari pada kebiasaan buruk yang ia lakukan pada hari-hari sebelumnya.
Hal ini bukan berarti, bacaan istighfar itu tidak penting, namun hanyalah sebuah keterangan betapa Allah sangat mencintai para hamba-Nya, sekalipun belum sempat beristighfar memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosanya, namun sudah merasa bersalah atas maksiat yang ia lakukan, maka seketika itu pula Allah mengampuni hamba-Nya tersebut.
Apa lagi jika sang hamba itu, semakin memperbanyak bacaan istighfar memohon ampunan kepada Allah, tentunya akan semakin besar pula rasa kasih sayang Allah kepadanya. Demikian inilah hakikatnya yang telah dilakukan oleh Nabi SAW, sekalipun beliau tidak pernah bermaksiat, namun setiap hari beliau SAW membaca istighfar sebanyak 70 hingga 100 kali. Maka Allah pun membalas amalan mulia Nabi SAW ini dengan member beliau berlipat-lipat ganda pahala, dan kasih sayang Allah pun semakin hari semakin bertambah besar kepada Nabi SAW.
Konon, di zaman Nabi SAW masih hidup, ada seorang lelaki yang mana di saat orang-orang lain sedang tidur, ia bangun mengerjakan shalat malam lantas mambaca Al-Quran. Setelah itu, ia berkata, Ya Rabb, jauhkan aku dari sorga.
Lantas kejadian itu pun didengar oleh keluarganya dan diceritakan kepada Nabi SAW. Maka Nabi SAW berkata: Apabila terjadi lagi hal seperti itu, beri tahu aku.
Hingga suatu saat Nabi SAW mendapat informasi, lantas mendatangi lelaki itu, lalu mendengarkan sendiri apa yang dikatakan oleh lelaki itu. Ketika tiba waktu pagi, Nabi SAW berkata, Hai fulan, mengapa engkau tidak meminta sorga kepada Allah?
Orang itu menjawab, Ya Rasulullah, sesungguhnya aku tidak pantas masuk sorga, dan amalku tidak mencapai derajat itu.
Tidak lama kemudian, malaikat Jibril AS turun kepada Nabi SAW dan berkata: Beritahukan kepada lelaki itu, bahwa Allah telah melindunginya dari api neraka, dan akan memasukkannya ke dalam sorga.