PARA NABI MELAKSANAKAN SHALAT DI DALAM KUBURANNYA
Luthfi Bashori
Bahwa berita para Nabi tetap melaksanakan shalat di dalam makam kuburan mereka itu bukanlah isapan jempol belaka, melainkan datangnya dari Nabi Muhammad SAW yang sabda-sabdanya wajib diyakini kebenarannya oleh umat Islam, dan barang siapa yang mengingkari kebenaran sabda Nabi SAW maka saat itu juga ia murtad dari agama Islam.
Dari Anas bin Malik berkata bahwa Nabi SAW bersabda : Para Nabi itu tetap hidup di dalam kuburannya bahkan mereka tetap melaksaanakan shalat (Hadits shahih riwayat Abu Ya`la dan Albazzar di dalam kitab Majma`uz- zawaid, 8/112).
Dari Anas bin Malik berkata bahwa Nabi SAW bersabda : Bahwasannya para Nabi itu tidak ditinggalkan di dalam kubur mereka sampai empat puluh malam, namun mereka tetap shalat di haribaan Allah hingga ditiup terompet sangkakala (HR. Albaihaqi, beliau mengatakan banyak sekali hadits shahih yang memperkuat berita kehidupan para Nabi di alam kubur).
Dalam peristiwa Isra dan Mi`raj, Nabi SAW menceritakan antara lain: Aku mendapati diriku berada di tengah jamaah para Nabi, dan ternyata Nabi Musa sedang shalat, beliau adalah lelaki yang tinggi berambut keriting seperti lelaki dari Syanu-ah. Ternyata Nabi Isa juga sedang shalat, wajahnya mirip Urwah bin Mas`ud Atstsaqafi, dan ternyata Nabi Ibrahim juga sedang shalat, bahkan wajah beliau mirip dengan teman kalian ini (maksudnya mirip wajah Nabi Muhammad SAW), maka tibalah waktu shalat dan aku menjadi imam bagi mereka. Setelah aku selesai shalat, ada yang bicara : Wahai Muhammad, ini ada malaikat Malik penjaga neraka, ucapkanlah salam kepadanya...! Lantas aku menengok kepadanya, namun ia mendahuluiku mengucapkan salam. (HR. Muslim dan Abdurrazzaq).
Jasad para Nabi yang bersemayam di dalam makam kuburan itu memang masih utuh, terjaga dari kehancuran, sebagaimana hal ini disaksikan langsung oleh Nabi SAW dalam sabda beliau : Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada tanah (bumi agar tidak) memakan jasad para Nabi. (HR. Ibnu Majah, Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban, Alhakim.
Sabda Nabi SAW : Hidupku adalah baik untuk kalian, yang (saat itu) kalian dapat diajak bicara (belajar agama) dan diturunkan (wahyu), dan matiku juga adalah baik bagi kalian, karena (saat itu) akan dilaporkan kepadaku amalan-amalan kalian, maka apabila aku menemukan perbuatan yang baik akupun bersyukur kepada Allah, namun jika aku dapati perbuatan yang buruk maka akupun memohonkan ampun kepada Allah bagi kalian. (HR. Albazzar, dan dihukumi shahih oleh Imam Suyuthi).
Alhamdulillah para ulama Ahlus sunnah wal jamaah mengajarkan kepada umat Islam untuk meyakini adanya kehidupan para Nabi dan para shalihin di alam kubur, sehingga umat Islam dianjurkan menziarahi mereka, dan meyakini jika lantunan doa-doa kepada Allah serta ucapan salam yang disampaikan oleh umat Islam kepada para Nabi serta para shalihin di dekat makam kuburan mereka itu benar-benar sampai dan dapat didengarkan secara langsung oleh mereka.
Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya Allah mengutus malaikat untuk menjaga kuburanku dan bertugas menyampaikan salamnya umatku kepadaku. (HR. Annasa-i dimuat oleh Ibnu Taimiyah dalam kitab Iqtidha-us shirathil mustaqim, 423).