AROGAN & SOMBONG
Luthfi Bashori
Sifat takabur atau sombong adalah sifat yang hanya layak disandang oleh Allah yang Maha Pencipta. Tiada ada seorang makhluk pun yang diperbolehkan bersifat sombong. Barang siapa yang berbuat takabur, selalu merasa lebih tinggi dari orang lain, serta menyepelekannya, apalagi jika berlebih-lebihan di dalam ketakaburannya, maka Allah pasti murka kepadanya, bahkan pelaku itupun dicap sebagai orang yang durhaka dan angkara murka.
Rasulullah SAW bersabda: “Jauhilah oleh kalian sifat takabbur, karena sesungguhnya atas seorang hamba yang selalu berbuat takabur, Allah berfirman kepada malaikat-Nya: “Tulislah oleh kalian hamba-Ku ini termasuk orang-orang yang angkara murka.” (HR. Imam Ibnu ‘Addi dinukil melalui Sayyidina Abu Umamah).
Dalam sebuah hadits Qudsi, Rasulullah SAW menceritakan, bahwa Allah berfirman, “Takabur merupakan selendang-Ku, barang siapa yang menyaingi-Ku dalam sifat ini, niscaya Aku akan menyiksanya.”
Menurut para ulama, bahwa orang yang takabur itu, kelak akan dimasukkan ke dalam golongan Fir’aun dan para pengikutnya.
Menurut Rasulullah SAW, termasuk yang dikategorikan sombong adalah, batharul haq (menolak kebenaran) dan ghamthun naas (merendahkan orang lain).
Jika dicermati, betapa banyak saat ini orang-orang yang dalam dirinya memiliki sifat sombong dan takabbur. Karena telah banyak kebenaran ajaran syariat yang disampaikan di tengah masyarakat, namun sering pula kebenaran yang disampaikan itu dianggap angin lalu, bahkan ada pula pihak-pihak yang apriori dan sengaja menolaknya.
Menolak kebenaran ajaran syariat misalnya, juga sering terlahir dari sifat-sifat kesombongan seseorang, karena kebiasaan merendahkan lawan bicara, yang umumnya karena menganggap sang penyampai kebenaran itu tidak selevel dengan dirinya, jadi tidak perlu mendengarkan.
Kalau bicara terkait syariat, maka adakah individu seseorang yang saat ini menolak kebenaran syariat ?
Adakah sekelompok golongan di tengah masyarakat yang menolak aturan syariat?
Adakah organisasi yang banyak menampilkan penolakan terhadap penerapan syariat secara legal formal dan konstitusional ?
Adakah pejabat dan tokoh beridentitas muslim, namun menjadi penganut Islamophobia, hingga menampakkan secara terang-terangan sikap alergi terhadap segala hal yang berlabel Islam?
Semua penolakan itu, tiada lain karena pengaruh sifat sombong dan takabbur serta arogan yang bersarang dalam diri mereka.