|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Rabu, 3 Maret 2021 |
Pukul: |
Online Sekarang: 9 users |
Total Hari Ini: 112 users |
Total Pengunjung: 5274702 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
CARA MENGHILANGKAN SIFAT IRI |
Penulis: Pejuang Islam [ 28/12/2020 ] |
|
|
CARA MENGHILANGKAN SIFAT IRI
Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip: Rizal Affandi
Bagaimana cara menghilangkan sifat iri?
Menghilangkan sifat iri itu tidak mudah, tapi paling tidak bilamana ada orang yang mempunyai sifat iri kepada orang lain, maka cara menghilangkannya antara lain, pertama bisa dengan belajar ilmu tentang masalah hati.
Kenapa?
Kalau kita mengaji tentang ilmu tentang hati, di sana ada beberapa ayat-ayat Alquran yang mengikat:
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤولًا
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu, kelak di akhirat akan dipertanyakan oleh Allah SWT.
Setelah memahami ayat ini beserta tafsirnya menurut para ulama, maka hendaklah orang yang memiliki sifat iri itu, mau belajar juga kepada orang-orang shaleh, duduk dengan orang-orang yang shaleh, disamping itu juga banyak-banyak membaca Alquran, membaca shalawat, dan utamanya membaca istighfar atas apa yang terjadi dalam hatinya, yaitu iri hati kepada orang lain.
Selain itu dianjurkan pula orang tersebut untuk memperbanyak sedekah.
Maksudnya banyak bersedekah itu, bukan berarti nominalnya langsung banyak, walaupun itu adalah baik.
Tapi, orang yang sering bersedekah, akan mengikis rasa iri hati. Karena umumnya, timbulnya sifat iri kepada orang lain itu, karena melihat orang lain sedang mendapatkannya kenikmatan.
Nah, pemilik sifat iri itu pun, jika sering mencoba untuk bersedekah, sebut saja kepada orang-orang faqir, miskin, atau kepada orang yang memerlukan bantuannya, insyaallah lama-lama ia akan merasakan kenikmatan tersendiri, bagaimana rasanya bersedekah kepada orang lain itu.
Kalau ini sering dilakukan, Insya Allah sedikit demi sedikit rasa iri hati kepada orang lain itu akan hilang dengan sendirinya.
Misalkan kalau ia sudah rajin bersedekah, walaupun tidak terlalu banyak nominalnya, sebut saja sekarang sedekah 5000 rupiah, dan itu dilakukan setiap hari, lama-lama saat ia mendapat rezeki yang lebih banyak, kemungkinan besar pun ia bersedekah lagi yang lebih besar. Demikian dan seterusnya, maka dari situlah akan timbul rasa senang kepada orang lain.
Karena rasa senang kepada orang lain inilah yang bisa mengikis rasa iri yang semula ada dalam hatinya.
Barangkali hal itu perlu dicoba bagi siapa saja yang ingin menghilangkan rasa iri hati.
Cobalah senang bersedekah, kemudian senang membaca Alquran dengan memahami ayat-ayat terkait dengan masalah hati, dan yang tak kalah pentingnya yakni bergaul dengan orang-orang shaleh.
Mudah-mudahan dengan demikian Allah membuka hati orang yang iri tersebut, sehingga sifat irinya bisa punah berkat berbuat baik, bergaul dengan orang-orang shaleh, juga membaca Alquran serta memahami ayat-ayat Al Quran, dan juga berkat bersedekah kepada orang faqir dan miskin.
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|