SUDAH HUJAN ILMU, MASIH ADA YANG BODOH
Luthfi Bashori
Ilmu agama itu sebenarnya mudah didapatkan bagi para pencarinya, namun sulit bagi mereka yang dalam orientasi dirinya adalah dunia, dunia dan dunia. Apalagi di jaman yang serba modern, alat komunikasi pun hampir tidak ada orang yang tidak mengenalnya.
Seluruh sendi kehidupan manusia kini dapat dimonetor lewat alat-alat komunikasi yang super canggih, mulai dari hingar bingar kehidupan kota metropolitan hingga di pedesaan yang terpencil sekalipun. Karena itu alangkah ruginya jika masih ada orang-orang bodoh yang tidak memahami ilmu, terutama ilmu agama Islam.
Pengajian di gelar dimana-mana. Pondok pesantren serta pendidikan Islam lainnya juga tersebar hampir di seluruh wilayah. Jika masih saja ada di kalangan umat Islam yang merasa kesulitan untuk mendapatkanj ilmu agama, maka yang pasti hal itu karena faktor kemalasan dirinya, atau ada juga yang paling menyedihkan yaitu karena factor tidak mendapatkan hidayah dari Allah.
Sahabat Abi Musa berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Perumpamaan apa yang aku bawa dari petunjuk dan ilmu adalah seperti air hujan yang banyak yang menyirami bumi, maka di antara bumi tersebut terdapat tanah yang subur, menyerap air lalu menumbuhkan rumput dan ilalang yang banyak. Dan di antaranya terdapat tanah yang kering yang dapat menahan air maka Allah memberikan manfaat kepada manusia dengannya sehingga mereka bisa minum darinya, mengairi tanaman dengannya dan bercocok tanam dengan airnya. Dan air hujan itu pun ada juga yang turun kepada tanah/lembah yang tandus, tidak bisa menahan air dan tidak pula menumbuhkan rumput-rumputan. Itulah perumpamaan orang yang memahami agama Allah dan orang yang mengambil manfaat dengan apa yang aku bawa, maka ia mengetahui dan mengajarkan ilmunya kepada yang lainnya, serta perumpamaan orang yang tidak perhatian sama sekali dengan ilmu tersebut dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya.” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).