MUNCULNYA GEROMBOLAN BANYAK BICARA TANPA AMAL
(Bedah Pemikiran Mbah Hasyim Asy’ari)
Luthfi Bashori
KH. Hasyim Asy’ari mengatakan dalam kitab Risalah Ahlis Sunnah wal Jama’ah tentang tanda-tanda datangnya hari Qiamat, sesuai dengam sabda Rasulullah SAW:
“Apabila ucapan muncul ke permukaan tetapi amal perbuatan disimpan, mulut sepakat tetapi hati berbeda pendapat, dan setiap orang memutus hubungan dengan kerabatnya, maka ketika itulah Allah SWT akan mengutuk mereka, memekakkan telinga mereka dan membutakan mata mereka. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Abdu bin Humaid dari Sahabat Salman Al-Farisi RA.
Di era yang serba modern ini, rasanya semakin banyak bermunculan orang-orang yang pandai bicara, namun tidak pandai mengamalkan apa yang diucapkannya, misalnya munculnya sekelompok orang yang gemar menyebarkan jargon perlunya menjalin Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah dan Basyariyah, namun mereka enggan berdamai dengan sesama muslim, hanya karena beda ormas, walaupun sesama penganut Aswaja. Tapi anehnya kelompok ini lebih memilih akrab dengan kaum kafir, walaupun kaum kafir itu secara terang-terangan menginkari ketuhanan Allah, atau kemaha-Esa-an Allah, atau kerasulan Nabi Muhammad SAW.
Jargon Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah dan Basyariyah pada hakikatnya adalah baik, tentunya jika dapat diamalkan secara tertib dan bertahap, yaitu kewajiban mengutamakan ukhuwah sesama muslim terlebih dahulu tanpa harus membeda-bedakan kelompok ormas, terutama yang mempunyai kesamaan dalam beraqidah. Setelah memperkuat ukhuwah islamiyah, barulah berusaha menjaga ukhuwah wathaniyah selanjutnya barulah memperkuat ukhuwah basyariyah.
Namun, umumnya asumsi demi asumsi saja kebanyakan yang dipergunakan oleh gerombolan yang muncul di akhir jaman, khususnya dalam menilai keberadaan sesama umat Islam beda ormas walaupun tanpa dasar yang jelas. Misalnya, seringkali dalam menyikapi keberadaan umat Islam beda ormas itu, dengan tuduhan tidak ber-Bhineka Tunggal Ika, atau tidak pandai berbangsa dan bernegara, padahal tuduhan yang demikian itu hanyalah negative thinking yang umumnya merasuki pikiran mereka.
Dalam riwayat lain, KH. Hasyim Asy’ari menukil sabda Nabi Muhammad SAW yang maknanya senada, “Apabila manusia sudah menonjolkan ilmu tetapi mengabaikan amal, saling mencintai di mulut tetapi bermusuhan di dalam hati, dan saling memutus tali persaudaraan, maka ketika itulah Allah SWT akan mengutuk mereka, memekakkan telinga mereka, dan membutakan mata mereka. Ini diriwayatkan Oleh Imam Ibnu Abi Dunya dari Sy. Hasan RA.
Ternyata ancaman kutukan dari Allah ini, tentulah sangat berat terhadap kelompok yang hanya pandai bicara namun tidak pandai mengamalkan apa yang diucapkannya.