DI AKHIR JAMAN, BERMUNCULAN PARA PENIPU AGAMA
Luthfi Bashori
Sy. Abu Hurairah RA menyatakan, Nabi Muhammad SAW bersabda, âQiamat tidak akan terjadi sebelum munculnya dajjal-dajjal (yunior) pendusta, jumlahnya hampir tiga puluh orang. Masing-masing mengaku bahwa dirinya adalah seorang Nabi.â (HR. Empat Imam Hadist)
Nabi palsu, wali palsu, ulama palsu, tokoh Islam palsu dan muslim palsu, apakah sudah pernah muncul di dunia saat ini? Kemunculan mereka inilah figur-figur manusia yang menjadi pertanda semakin dekatnya datang hari Qiamat.
Sudah berapa banyakkah saat ini orang yang mengaku-aku jadi nabi atau yang dalam bahasa anak muda disebut nabi-nabian?
Sudah berapa pula jumlah orang biasa yang tiba-tiba berpura-pura menjadi wali kekasih Allah alias wali-walian yang telah bermunculan di muka bumi?
Berapa banyakkah ulama-ulama palsu yang bertebaran di tengah masyarakat, yaitu orang bukan ahli dalam bidang agama, tiba-tiba lantang berbicara tentang hukum Islam bahkan berani mengeluarkan fatwa layaknya para ulama hakiki?
Sudahkah bermunculan para tokoh atau para pemuka masyarakat yang seringkali dinisbatkan sebagai orang yang mengenal ajaran Islam, padahal masih sangat buta terhadap hukum halal dan haram, hingga tidak dapat membedakan mana perilaku yang islami dan mana yang non islami ?
Sudah adakah saat ini para muslim KW, yaitu orang yang mengaku beragama Islam, namun gemar mengikuti ritual agama lain, sering mengkolaborasikan ajaran Islam dengan ajaran agama Yahudi, Nasrani, Hindu, Budha, Khonghucu, maupun ajaran aliran kepercayaan semacam Kejawen, Darmogandul atau lainnya yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran syariat Islam?Â
Sy. Tsauban RA mengemukakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, âQiamat tidak akan terjadi sebelum ada kabilah-kabilah dari kalangan umatku yang bergabung dengan orang-orang musyrik, hingga mereka menyembah berhala. Sesungguhnya kelak di kalangan umatku akan muncul tiga puluh orang pendusta. Semuanya mengaku dirinya menjadi nabi. Padahal akulah nabi yang terakhir, dan tidak ada nabi lagi sesudahku.â (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud).
Di jaman Rasulullah SAW masih hidup saja sudah ada orang yang berani mengaku menjadi nabi (palsu), lantas bagaimana dengan kondisi jaman sekarang?
Sy. Abu Hurairah RA mengatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, âDalam tidurku, aku bermimpi kedua belah tanganku memakai gelang emas dan aku mencemaskan keduanya. Lalu diwahyukan Allah kepadaku dalam tidur itu, supaya aku meniup kedua-duanya. Maka, kutiup kedua-duanya sehingga lenyap. Aku menafsirkan mimpi itu berarti bahwa nanti sepeninggalku akan muncul dua orang pembohong (nabi palsu), yang seorang ialah Al âAnsi, pemimpin dari Shanâa dan yang seorang lagi ialah Musailamah Al-Kadzdzab, pemimpin Yamamah.â (HR. Muslim).
Bahkan Rasulullah SAW sendiri sudah pernah bertemu dengan nabi palsu, sebagaimana diriwayatkan dari Sy. Ibnu Abbas RA, ia menceritakn bahwa Nabi Muhammad SAW semasa berada di Madinah, ada Musailamah Al-Kadzdzab si nabi palsu berkata, âJika Muhammad menyerahkan perkara (agama) ini kepadaku sesudahnya, niscaya aku akan mengikutinya.â
Saat itu Musailamah tiba di Madinah bersama rombongan dari kaumnya dalam jumlah yang cukup banyak. Lantas Rasulullah SAW mendatanginya dengan ditemani Tsabit bin Qais bin Syammas. Beliau SAW memegang sepotong pelepah kurma. Setelah berdiri di hadapan Musailamah yang berada di antara rombongannya, beliau SAW bersabda, âSeandainya engkau meminta kepadaku sepotong kayu ini, niscaya aku tidak akan memberikannya kepadamu. Engkau pun tidak akan dapat melampaui keputusan Allah yang telah ditetapkan pada dirimu. Jika engkau berpaling, niscaya Allah akan benar-benar menyembelihmu. Sungguh, aku benar-benar melihatmu persis seperti apa yang diperlihatakan kepadaku dalam mimpiku. Ini adalah Tsabit sebagai gantiku yang akan menghadapimu.â Setelah itu, Nabi SAW pergi meninggalkan Musailamah. (HR. Muslim).
Banyaknya bermunculan muslim KW di akhir jaman juga bisa ditandai dengan banyaknya orang Islam yang memilih murtad dari agamanya, hanya karena urusan sumbangan harta, atau pengaruh pernikahan beda agama, atau terbawa rasa kemanusiaan yang melabihi kewajiban untuk menjaga aqidahnya.Â
Sy. Abu Dzar RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, âSepeninggalku kelak, akan muncul suatu kaum yang pandai membaca Al-Qurâan, tetapi tidak melewati kerongkongan mereka (hanya sekedar baca saja). Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, di mana mereka tidak pernah lagi kembali ke agama itu. Mereka itu adalah sejahat-jahatnya makhluk dan tingkah laku mereka.â (HR. Muslim)