DENGAN NIAT & KEYAKINAN, AKAN DIANGKAT DERAJATNYA
Luthfi Bashori
Diceritakan bahwa seorang lelaki mendatangi para ulama. Ia berkata: Siapa bisa menunjukkan kepada suatu amal yang aku selalu mengerjakannya karena Allah. Sesungguhnya aku ingin kiranya aku selalu beramal karena Allah di setiap saat pada malam dan siang hari.
Dikatakan kepadanya, Engkau telah mendapatkan keinginanmu. Kerjakanlah kebaikan sesuai kemampuanmu. Apabila egkau mengurangi atau meninggalkannya, maka berniatlah untuk mengerjakannya. Karena orang yang ingin beramal adalah seperti pelakunya. Amal yang disertai niat memiliki keistimewaan dibanding perbuatan hewan-hewan dan orang gila yang tidak berakal.
Niat itu sendiri lebih baik daripada amalan yang dikerjakan tanpa niat. Karena berniat mengamalkan sersuatu dengan sungguh-sungguh, sekalipun belum sempat mengamalkan apa yang diniiati itu, tetap merndapakan pahala. Sedangkan mengamalkan sesuatu tanpa niat ibadah, justru tidak mendapatkan pahala.
Di samping niat yang baik itu dapat menambah derajat seseorang, perlu juga setiap muslim memperkuat keyakinan atau itiqad. Karena itiqad itu juga dapat menambah tingginya derajat seseorang.
Dalam hadits Qudsi, Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku." [HR.Turmudzi].
Jika seseorang itu beritiqad atau berkeyakinan, bahwa Allah akan mengabulkan doa-doanya, maupun harapan serta tujuannya, maka Allah akan mempermudah baginya apa yang menjadi cita-citanya. Sebaliknya, jika ia tidak yakin tehadap Allah, misalnya sekalipun ia rajin berdoa, namun hatinya mengatakan: Jangan-jangan Allah tidak akan mengabulkan doa-doaku..!, maka Allah pun tidak akan mengabulkan doa-doanya.
Idzil fataa hasba tiqaadihi rufi, wakullu man lam yataqid lan yantafi (Sesungguhnya derajat seseorang itu sesuai kadar keyakinannya, maka setiap orang yang tidak yakin terhadap sesuatu, maka sesuatu itu tidak akan memberi manfaat bagi dirinya).
Jika ada orang yang sakit lantas berobat, namun dirinya tidak yakin bahwa Allah akan memberi kesembuhan lewat obat itu, maka jangan berharap dirinya akan sembuh dengan pengobatannya itu.
Jika ada orang yang ingin belajar menyetir atau mengemudi mobil, namun dirinya tidak yakin akan bisa menyetir atau mengemudi mobil, maka jangan berharap dirinya akan menjadi sopir mobil yang handal.
Jadi keyakinan seseorang itu sangat penting untuk menaikkan status derajatnya, baik itu derajat di dunia, terlebih derajat di akhirat kelak di hadapan Allah SWT.