URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Kamis, 18 April 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 35 users
Total Pengunjung: 5863275 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
DUKUN & TUKANG RAMAL 
Penulis: Pejuang Islam [ 1/9/2016 ]
 
DUKUN & TUKANG RAMAL

Luthfi Bashori


Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, profesi dukun itu sangat kental dengan tradisi kebudayaan Jawa sebagai penolong orang sakit atau tabib, perantara dunia nyata dengan dunia gaib, juga dipakai sebagai simbol adat pada setiap upacara tradisional, [butuh rujukan]. Perdukunan sangat erat dengan kepercayaan akan para leluhur seperti animisme dan dinamisme di Indonesia, seperti dalam tradisi Jawa, Sunda, Madura, dan Dayak.

Dalam kehidupan suku Tengger, dukun adalah pemimpin agama dan kepala adat yang bertugas memimpin suatu upacara ritual keagamaan dan adat.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada beberapa macam dukun:
-- dukun/ dukun/ orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna-guna, dsb).
-- beranak dukun yang pekerjaannya menolong perempuan melahirkan;
-- calak bengkong dukun sunat (khitan).
-- jampi dukun yang menggunakan tumbuhan dan berbagai ramuan alami untuk menyembuhkan penyakit .
-- japa dukun yang mengandalkan mantra sebagai sarana pengobatan.
-- klenik dukun yang membuat dan memberi guna-guna atau kekuatan gaib lainnya.
-- santet dukun yang memiliki kemampuan menggunakan kekuatan sihir terhadap manusia.
-- siwer dukun yg mempunyai kekhususan mencegah terjadinya kesialan yang diakibatkan oleh peristiwa alami (hujan dsb).
-- susuk dukun yang mempunyai keahlian khusus mengobati penyakit dengan menusukkan jarum emas pada bagian bawah kulit.
-- tenung dukun yang memiliki atau mampu menggunakan kekuatan gaib thd manusia.
-- tiban orang yang dalam waktu terbatas mempunyai kemampuan mengobati suatu penyakit karena adanya kekuatan gaib akibat kerasukan roh.

Dukun dalam bahasa Arab disebut Kahin dan tukang ramal disebut `Arraf. Pengertian `Arraf (tukang ramal) adalah orang yang mengaku mengetahui kejadian yang telah lewat dan yang akan datang, serta bisa menunjukan barang yang dicuri atau tempat hilangnya suatu barang, dengan bantuan makhluk halus (jin).

Tentu sangat bebeda antara kemampuan dukun yang mengandalkan bantuan makhluk halus, dengan kemampuan luar biasa yang oleh Allah khusus diberikan kepada para nabi berupa mujizat, atau kemampuan luar bisa yang diberikan kepada para wali kekasih Allah berupa karamah.

St. Aisyah RA menceritakan, ada beberapa shahabat bertanya kepada Nabi SAW tentang masalah dukun. Lalu beliau SAW menjawab, (Dukun itu) bukan apa-apa. (maksudnya tidak punya pengaruh kesaktian apapun).

Ya Rasulullah, kadang dia menceritakan sesuatu, dan suatu itu benar-benar terjadi, urai para shahabat.

Nabi Muhammad SAW menjelaskan, Kalimat yang benar itu didengar oleh makhluk sebangsa jin, lalu dibisikkan ke telinga dukun, kemudian dukun itu mencampurinya dengan seratus kebohongan. (HR. Bukhari dan Muslim).

St. Shafiyyah binti Abu Ubaid RA salah seorang istri Nabi SAW menceritakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Barangsiapa mendatangi tukang ramal, lalu menanyakan sesuatu dan mempercayai (jawabannya), maka tidak akan diteima shalatnya selama empat puluh lima hari. (HR. Muslim).

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam