URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Jumat, 29 Maret 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 3 users
Total Hari Ini: 38 users
Total Pengunjung: 5860391 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
SIKAP BASSRA (BADAN SILATURRAHMI ULAMA PESANTREN MADURA) TENTANG SYI’AH 
Penulis: BASSRA [10/7/2012]
 
الـهيئة  الإسـتشارية  لعلمــاء بـسـنترين مادورا
BADAN SHILATURRAHMI ULAMA’ PESANTREN MADURA (BASSRA)


SIKAP BASSRA
(BADAN SILATURRAHMI ULAMA PESANTREN MADURA)
TENTANG SYI’AH
======================


Demi undang-undang yang berlaku di Indonesia antara lain :

1)    Pasal 28J ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan : “ Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis “.

2)    Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1/PNPS/1965 yang telah dikuatkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi RI pada hari Senin tanggal 12 April 2010 dan diucapkan dalam Sidang Pleno terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 19 April 2010, berbunyi : “ Setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum untuk melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan agama itu, penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran dari agama itu “

3)    Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi : “ Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan keyakinannya itu “.

Maka berdasarkan hal-hal diatas dan berangkat dari terjadinya INSIDEN di Desa Karang Gayam Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura, dengan ini Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) memberi 2 opsi tentang keberadaan Syi’ah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) :

A.    SYI’AH harus dilarang KEBERADAANNYA di Indonesia disebabkan :

1)    Karena ajaran-ajaran Syi’ah menyimpang dari POKOK-POKOK ajaran agama Islam yang berdasarkan kepada Al Qur’an dan Hadits (sebagaimana terlampir).

2)    Demi menjamin tidak adanya penistaan, penodaan atau pengotoran terhadap agama Islam.

3)    Demi menjaga stabilitas keamanan, ketertiban dan moralitas bangsa yang kita cintai bersama.

4)    Demi kebebasan yang dijamin dalam Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, maka bagi pengikut Syi’ah yang mau kembali kepada agama Islam diperbolehkan masuk agama Islam yang asli dengan harus melalui proses yang ditegaskan dalam firman Allah S.W.T. Q.S. An Nisa’ ayat 146 sbb :

a-    Bertaubat dengan taubatan nashuhan.

b-    Mengadakan perbaikan dengan berbuat pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan.

c-    Berpegang teguh kepada agama Islam.

d-    Bertulus ikhlas dalam melaksanakan agama Islam semata-mata karena Allah S.W.T.
 
B.    SYI’AH tetap diakui di Indonesia dengan syarat :

1)    Syi’ah harus membentuk agama tersendiri yakni AGAMA SYI’AH dan bukan agama Islam, sebab KEMUNAFIKANNYA sangat jelas dengan realita ajarannya di tengah masyarakat yang menyimpang dari POKOK-POKOK ajaran agama Islam. Dan hal tersebut menjadikan lebih bahaya terhadap agama Islam dibandingkan dengan orang kafir. Dan secara eksplisit Allah S.W.T. berfirman di Q.S. An Nisa’ ayat 145-146, artinya :

-Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (Q.S. An Nisa’ ayat 145),

-Kecuali orang-orang yang Taubat dan mengadakan perbaikan [*] dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar. (Q.S. An Nisa’ ayat 146)

[*}    mengadakan perbaikan berarti berbuat pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dan kesalahan-    kesalahan yang dilakukan.

2)    Syi’ah bisa kita akui sebagai agama tersendiri setelah ada pernyataan resmi dari pemerintah RI bahwa syi’ah termasuk agama-agama yang dianut oleh penduduk Indonesia.

3)    Kalau sudah ada pengakuan resmi dari pemerintah RI bahwa syi’ah termasuk agama-agama yang dianut oleh penduduk Indonesia, maka status Syi’ah menurut agama Islam  sama dengan agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu..

4)    Syi’ah dalam menyampaikan ajaran-ajarannya tidak boleh membawa simbol-simbol Islam.

5)    Syi’ah tidak boleh menistakan, menghina dan menodai atau mengotori agama Islam.

Untuk itu BASSRA mendukung keputusan MUI Koorda Madura bahwa syiah adalah aliran sesat dan menyesatkan.

NO.    NAMA    JABATAN    TANDA TANGAN

1    KH. Moh. Rofi’ie Baidlowi    Koordinator Pusat BASSRA

2    KH. Nuruddin A. Rahman SH.    Koorda BASSRA Bangkalan

3    KH. Dja’far Shodiq    Koorda BASSRA Sampang

4    KH. Nailur Rahman     Koorda BASSRA Pamekasan

5    KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani MA.    Koorda BASSRA Sumenep

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam